Friday 17 May 2013

Mantan Diktator Argentina Meninggal Di Penjara



Mantan Diktator Argentina Meninggal Di Penjara

Jumat, 17 Mei 2013 | 21:07 WIB  

Mantan diktator Argentina, Jorge Videla, 87 tahun, dijatuhi hukuman penjara seumumur hidup atas kejahatan HAM di masa kediktatorannya, meninggal dunia pada hari Jumat (17/5/2013)
Mantan diktator Argentina, Jorge Videla, 87 tahun, dijatuhi hukuman penjara seumumur hidup atas kejahatan HAM di masa kediktatorannya, meninggal dunia pada hari Jumat (17/5/2013)
Mantan diktator Argentina, Jorge Rafael Videla, dinyatakan telah meninggal dunia dalam usia 87 tahun di sebuah penjara di luar kota Buenos Aires, Argentina, Jumat (17/5/2023).

Jorge, yang bekas petinggi militer, sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup terkait berbagai kejahatn HAM yang dilakukannya selama “perang kotor” di Argentina dan Amerika Latin.

Ia mulai dipenjara sejak tahun 2010 lalu. Pihak pengadilan menemukan fakta keterlibatan Videla dalam eksekusi mati terhadap 30 Tahanan Politik pada tahun 1976.

Lalu, baru-baru ini, pengadilan Argentina kembali menuntut hukuman penjara 50 tahun atas keterlibatan Videla dalam kasus tuduhan pencurian bayi para tahanan politik pada era kediktatorannya.
Terakhir, pada Maret 2013 lalu, Jorge Videla kembali diseret ke pengadilan terkait “Operasi Condor” di tahun 1970-an dan 1980-an.  “Rencana Condor” atau “Operasi Condor” adalah perjanjian kerjasama antara semua kediktatoran di Amerika Selatan untuk membasmi kaum kiri, khususnya sosialis dan komunis, dari benua tersebut.

Di bawah kediktatoran Jenderal Jorge Videla, sebanyak 30.000 aktivis buruh, petani, mahasiswa, dan Hak Azasi Manusia dibunuh secara keji. Tidak sedikit pula yang dipenjara dan diasingkan.
Di bawah payung “operasi condor”, rezim Vinela juga bekerjasama dengan rezim sayap kanan tetangganya untuk membunuh banyak pejuang kiri Amerika Latin.

“Dia menghabiskan hidupnya (di penjara) karena melakukan kerusakan besar, yang meninggalkan bekas pada kehidupan negara ini,” kata aktivis HAM Argentina sekaligus peraih nobel perdamaian tahun 1980, Adolfo Pérez Esquivel. Lebih lanjut dia bilang, “kematiannya mengakhiri kehadiran secara fisik, tetapi tidak atas apa yang dilakukan terhadap negara ini.”
Raymond Samuel


Sumber Artikel: http://www.berdikarionline.com/dunia-bergerak/20130517/mantan-diktator-argentina-meninggal-di-penjara.html#ixzz2TcJbRThd

No comments:

Post a Comment